Meluruskan Anggapan Negatif terhadap Syi’ah

Banyak orang dari kalangan ahlussunnah (yaitu aliran yang berbeda pola pikirnya dari syi’ah) yang menganggap bahwa aliran syi’ah itu sesat dan keluar dari Islam. tuduhan ini karena banyak amaliyah (perbuatan yang berhubungan dengan ibadah) tidak sama dengan amaliyahnya. Begitupun juga Syi’ah, banyak jugaa yang mengganggap bahwa ahlussunnahlah yang melenceng dalam Islam. Tuduhan ini berdasarkan karena amaliyah mereka tidak merujuk kepada Imam mereka. kedua aliran ini saling menyerang dengan satu sama lain dengan argumentasi yang anggap paling benar.
penulis sebagai pengikut ahlussunnah terdorong untuk membenahi anggapan dari teman-teman penulis agar tidak terus-menerus menggangap bahwa tidak semua aliran Sy’iah adalah aliran sesat dan keluar dari Islam, yang perlu digarisbawahi bahwa seorang Muslim adalah orang yang bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya. Ketika seseorang telah bersaksi sedemikian ini, maka terpelihara darah, harta, dan kehormatannya.[1]
Dengan isi piagam tersebut dapat disimpulkan bahwa begitu luasnya kategorisasi muslim. Karena perbedaan yang kita temui pada mayoritas syi’ah adalah persoalan furu’ saja (rincian ajaran agama). Kyai Qurasih Shihab menulis dalam bukunya tentang berbeda pandangan adalah sebuah keniscayaan:
“Nah, demikian itulah hanya menyangkut perbedaan dalam rincian agama, setelah umat Islam sepakat bahwa: mengakui keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, shalat lima kali sehari, puasa sepanjang bulan ramadhan, menunaikan zakat, dan berhaji ke Baitullah Makkah dan sekitarnya bagi yang mampu.”
Nah kesimpulan sementara setelah melihat penjelasan ini bahwa sangat mudah sekali mengganggap seseorang yang melakukan amaliyah di atas sebagai seorang muslim. Sebaliknya, tidak mudah mengkafir-kafirkan orang yang melakukan amaliyah di atas, meskipun pelaksanaan amaliyah berbeda dengan apa yang dilakukan.
Meski tidak bisa dipungkiri bahwa ada aliran Syiah ada yang melenceng sehingga keluar dari koridor Islam, yaitu Syi’ah Ghulat (Ekstrimis). Abu Zahrah seorang ulama Ahlussunnah menulis: “Kelompok Syiah yang keluar dari ajaran Islam kini telah punah dan tak ada lagi pengikutnya.
Al-Bahgdadi membagi aliran syi’ah menjadi empat macam:
             1.    Ghulat (ekstremis)
             2.    Ismailiyyah dan cabang-cabangnya
             3.    Zaidiyyah
             4.    Itsna ‘Asyariyyah.
Untuk lebih jelasnya baca artikel mengenai sekte dalam syi’ah.
Kemudian dalam hal apakah perbedaan antara syi’ah dan sunni? Perlu digaris bawahi bahwa syiah yang dimaksud ini adalah Syi’ah Itsna ‘Asyariyyah. Karena Syi’ah ‘Asyariyyah menjadi mayoritas penganut syiah di dunia. Kemudian Kyai Quraish Syihab melanjutkan tentang perbedaannya. Untuk lebih jelasnya baca artikel berikut. 

Perbedaan Amaliyyah Syiah






[1] Salah satu isi dari Piagam Pertemuan antara ulama-ulama Irak yang bermazhab sunni dan syi’ah yang bertempat di Makkah pada 20 Oktober 2006 M.

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat Kepada Imam Syafi'i tentang Solusi Hafalan yang Buruk