Nasehat Kepada Imam Syafi'i tentang Solusi Hafalan yang Buruk

Nasehat Imam Waqi’ kepada Imam Syafi’i

Memang dalam mencari ilmu dibutuhkan kesabaran yang ekstra untuk dapat meraihnya. Terkadang dalam rangka mencari ilmu sangat sulit untuk meraihnya. Mencoba membacanya berulang kali, memahami, dan merenungkannya. Akan tetapi otak kita sulit sekali memprosesnya untuk memasukkannya ke dalam hati. Apa yang salah dalam diri kita?
Imam Syafi’I juga pernah merasakan apa yang anda rasakan. Beliau merasa kesulitan dalam mencari ilmu, sehingga beliau melantunkan sya’irnya:

شكوت إلى وكيع سوء حفظي   #       فأرشدني إلى ترك المعاصي

وأخبرني بأن العلم نور            #       ونور الله لا يؤتى لعاصي
“Aku mencurahkan hatiku kepada Imam Waqi’ tentang hafalanku yang buruk
Kemudian beliau menganjurkanku untuk meninggalkan maksiat
Beliau juga memberitahuku bahwa sesungguhnya ilmu adalah cahaya (Allah)
Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang maksiat”

            Dalam syai’iran Imam Syafi’I tersebut menganjurkan bagi kita –sebagai pelajar- untuk membersihkan badan, baik yang bersifat zahir (luarnya) dan batin (dalamnya), yaitu membersihkan dari perilaku yang tercela, seperti marah, nafsu yang mendatangkan kepada keharaman, dendam, dengki, besar kepala, dan sombong.

          Seperti apa yang dikatakan oleh ulama:

          القلب المظلم المشحون بالذنوب لا يستطيع استقبال النور، ولا تحدث بركة العلم فيه كاملة.


"Hati yang gelap karena dipenuhi dengan dosa itu tidak dapat menerima cahaya, dan tidak dapat menerima keberkahan ilmu dengan sempurna."

            Maka ilmu dapat dianaligokan dengan air bersih yang dituangkan dalam gelas. Jika dalam gelas terdapat air yang kotor (walaupun sedikit), maka air tersebut tidak akan sebersih sebelum dituangkan ke dalam gelas tersebut.


Comments

Popular posts from this blog