Tafsir Adabi Ijtima'i

Tafsir Adabi Ijtima'i
Secara terminologis, tafsir didefinisikan dengan berbagai macam pengertian. Salah satu definisi menyebutkan bahwa tafsir yang menjelaskan dan menerangkan al-Qur’an.[i] Sedangkan makna adabi ijtima’I secara bahasa berarti budaya kemasyarakatan.[ii] Secara isatilah, pengertian tafsir adabi ijtima’I, menurut al-Dzahabi ialah tafsir yang tampil pada massa kini yang menggunakan corak baru yang berbeda dengan corak lama. Tafsir jenis ini lebih mengutamakan pedekatan pemahaman nash secara langsung daripada memperhatikan redaksi nash yang sulit. Kemudian al-Qur’an (nash) itu diarahkan kepada gaya bahasa yang mudah dicerna, disesuaikan dengan peristiwa sunnah Allah yang terjadi di alam berupa kemasyarakatan den tatana peradaban.[iii]
Kelompok ulama yang menafsirkan al-Qur’an dengan corak adabi ijtima’i –selain segi kekurangannya- mampu mengungkapkan segi balaghah al-Qur’an dan ke-i’jaz-annya, menjelaskan makna-makna dan sasaran-sasaran, mengungkap hal-hal yang terkait dengan sunnah Allah dan tatanan masyarakat, memeberikan resep jawaban terhadap masalah-masalah pelik yang dihadapi umat Islam dan umat manusia melalui petunjuk al-Qur’an beserta ajaran-ajarannya dalam rangka kebaikan dunia akhirat.[iv]
Tafsir yang bercorak adabi ijtima’i ini, merupakan tafsir model baru yang diperkenalkan oleh Syaikh Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Mereka berupaya sungguh-sungguh menafsirkan al-Qur’an dengan harapan agar menjadi petujuk bagi manusia dalam mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Seperti yang dikemukakan oleh al-Khalidy bahwa salah satu tujuan fundamental al-Qur’an ialah sebagai petunjuk dari Allah.[v] Inilah stu-satunya petunjuk yang benar, petunjuk bagi seluruh umat manusia.




[i] Sayid Muhammad ibn Alwi al-Maliki, Zubdat al-Itqan fi Ulum al-Qur’an, h. 9.
[ii] M. Quraish Syihab, Studi Krisis Tafsir al-Manar(Jakarta: Pustaka al-Hidayah,1944), h. 4.
[iii] Muhammad Husein al-Dzahabi, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jilid II, h. 547.
[iv] Ibid., h. 549.
[v] Sholah Abd al-Fattah al-Khalidy, kunci kunci menguak al-Qur’an terj. Dari MAfatih li al-Ta’ammul ma’ al-Qur’an, (Solo: Toko Pustaka Mantiq, 1994), h. 86-87.

Comments

Unknown said…
Buatlah banyak karya bung ;) :)

Popular posts from this blog

Nasehat Kepada Imam Syafi'i tentang Solusi Hafalan yang Buruk